( AMALAN ) PUASA TASUA DAN ASYURA

No Comments
Hari Tasua dan Asyura pada tahun ini, 1434 Hijriyah, sebagaimana yang tertera dalam kalender yang beredar di masyarakat Indonsia -Insya Allah-, jatuh pada hari Jum'at dan Sabtu besok yang bertepatan dengan tanggal 23 dan 24 November 2012 M. Maka kami mengajak saudara-saudara 

 seiman untuk berpuasa pada dua hari tersebut untuk menghidupkan sunnah Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam ini. Semoga kita mendapatkan janji yang disebutkan dalam hadits nabawi, 
yaitu diampuni dosa-dosa selama setahun yang lalu. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita untuk melaksanakannya. Disunnahkan untuk menambah puasa Asyura 

dengan puasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal Sembilan Muharram yang dikenal dengan hari 
Tasua. Tujuannya, untuk menyelisihi kebiasaan puasanya Yahudi dan Nashrani. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, beliau berkata, Ketika Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan

 oleh orang Yahudi dan Nashrani. Lalu beliau Shallallaahu Alaihi Wasallam bersabda, Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi shallallaahu alaihi wasallam sudah wafat. (HR. Muslim, no. 1916) Berkata Imam al-Syafii dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya, Disunnahkan 

berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh secara� keseluruhan, karena Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam telah berpuasa pada hari ke sepuluh dan berniat puasa pada hari kesembilan. (Apa Hikmah Berpuasa Hari Tasua?) Imam al-Nawawi rahimahullaah menyebutkan tentang tiga hikmah dianjurkannya shiyam hari Tasua: Pertama, maksud disyariatkan puasa Tasua untuk menyelesihi orang Yahudi yang berpuasa hanya pada hari ke sepuluh saja. Kedua, maksudnya

 adalah untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jumat saja. Pendapat ini disebutkan oleh al-Khathabi dan ulama-ulama lainnya. Ketiga, untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari ke Sembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh. Dan alasan yang paling kuat disunnahkannya puasa hari Tasua adalah alasan pertama, yaitu untuk menyelisihi ahli kitab. Kitab al Fatawa 

al-Kubra berkata, Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam melarang bertasyabbuh dengan ahli kitab dalam banyak hadits. Seperti sabda beliau tentang puasa Asyura ( Diantara Keutamaan Bulan Muharram ) Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram yang telah Allah muliakan. Secara khusus Allah melarangan berbuat zalim pada bulan ini untuk menunjukkan kehormatannya. Allah Taala berfirman, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. (QS. Al-Taubah: 36) Ini menunjukkan, mengerjakan perbuatan zalim/maksiat pada

 bulan ini dosanya lebih besar daripada dikerjakan pada bulan-bulan selainnya. Sebaliknya, amal kebaikan yang dikerjakan di dalamnya juga dilebihkan pahalanya. Salah satu amal shalih yang dianjurkan oleh Nabi shallallaahu alaihi wasallam untuk dikerjakan pada bulan ini ibadah shiyam. Beliau menganjurkan untuk memperbanyak puasa di dalamnya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam bersabda, Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu. (HR. Muslim, no. 1982)

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.